BAB Berdarah
BAB berdarah paling sering diderita oleh masyarakat kita mungkin karena pengaruh pola makan yg tidak mengandung banyak serat dan sering mengkonsumsi junkfood atau masakan-masakan yang kurang memenuhi kebutuhan organ kita. Sumber pendarahan pada BAB berdarah bisa di identifikasi dengan mengamati warna darah, Apabila warna darah segar kemungkinan besar itu adalah ambeyen, tapi bila warna darah gelap atau tidak merah segar kemungkinan bisa dari organ saluran cerna.
A. Ambeyen
a) Pengertian dan klasifikasi
Salah satu keluhan yang sering menimbulkan kekhawatiran bagi penderita ambeien adalah buang air besar keluar darah. Rasa khawatir tersebut terutama menghinggapi mereka-mereka yang baru pertama kali mengalaminya.
Ada beberapa klasifikasi dari haemorrhoid(Ambeyen) ini, yaitu :
Haemorhoid eksterna yaitu tampak benjolan di anus dan suatu saat benjolan tersebut dapat pecah dan timbul perdarahan saat BAB tapi kadang juga tidak timbul perdarahan.
Haemorhoid interna yang tidak terliat benjolan dari luar namun saat BAB tampak darah pada kotoran.
Tipe haemorrhoid interna lebih berbahaya karena benjolan sebenarnya tidak terliat dari luar atau tidak dapat dirasakan namun benjolan dapat berukuran kecil namun berada didalam saluran anus, dan kadang penderita tidak dapat merasakan benjolan tersebut, sehingga saat BAB, feses/ kotoran yang akan keluar dapat bergesekan dengan benjolan dan dapat timbul perdarahan.
Perdarahan ambeien biasanya berhenti dengan sendirinya, terutama ketika selesai buang air besar dan tidak lagi mengedan. Namun demikian, gangguan tersebut dapat berulang pada buang air besar berikutnya.
b) Pencegahan dan pengobatan
Langkah awal untuk mencegah perdarahan adalah tinja tidak boleh keras. Kuncinya, harus cukup makan makanan mengandung serat, misalnya pepaya, pir, sayuran hijau, dan banyak minum air putih. Jika perlu, gunakan suplemen serat, tetapi hendaknya tidak digunakan secara rutin.
Di samping itu, cobalah banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Sangat dianjurkan banyak minum air putih, minimal 2,5 liter per hari. Hal ini untuk mencegah keluarnya usus yang disebabkan karena banyak mengejan ketika buang air besar.
Jika perdarahan sangat hebat dan tidak mau berhenti, maka mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk menghentikannya. Oleh karena itu sebaiknya langsung konsultasi ke rumah sakit.Beberapa pilihan pembedahan untuk ambeien adalah bedah biasa, rubber band ligation, skleroterapi, fotokoagulasi inframerah, ablasi laser, dll. Teknik yang sering digunakan adalah pembedahan biasa dan rubber band ligation (pengikatan ambeien dengan gelang karet).
B. Luka Organ Saluran Cerna
a) Pengertian
Saluran cerna merupakan cermin kesehatan umum, dari mana sebagian besar produksi imunitas untuk daya tahan tubuh berasal. Saluran cerna juga rawan akan berbagai penyakit pencernaan, misalnya maag atau yang lebih berbahaya seperti kanker saluran cerna.
Penyakit radang lambung atau yang sering disebut maag ini diakibatkan karena waktu makan yang tidak teratur dan jenis serta mutu makanan yang kurang baik sehingga terjadi iritasi dan membuat dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah, dan terparut. Jika tidak diobati, lapisan lambung yang meradang bisa memicu timbulnya kanker lambung. Selain kanker lambung, kasus kanker saluran cerna yang sering terjadi adalah kanker usus besar (kolon). Kanker kolon di dunia menempati urutan ketiga dalam frekuensinya, dan merupakan penyebab kematian keempat terbesar akibat kanker. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, setiap tahun terjadi 60.000 kematian akibat kanker kolon. Gejala kanker ini tidak spesifik, bahkan pada stadium dini sering kali hanya terasa tidak enak perut, mual, dan kembung. b) Pencegahan dan pengobatan
Kanker cenderung menyebar secara lambat dan berkembang dalam waktu yang lama. Dengan demikian, kanker ini dapat diobati jika terdeteksi secara dini. Dengan adanya teknologi yang semakin maju memungkinkan para dokter untuk dapat menggunakan alat-alat canggih untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan baik. Salah satunya adalah alat endoskopi, yaitu alat medis yang berfungsi mendeteksi adanya kelainan pada saluran cerna atas (gastroskopi, esofagus, lambung dan usus halus) dan saluran cerna bawah (kolonoskopi, kolon dan rectum). Jika penderita maag mengeluh nyeri ulu hati disertai anemia dan terjadi perdarahan pada rectum serta darah dalam tinja, ada baiknya melakukan pemeriksaan endoskopi untuk mengantisipasi adanya kanker lambung atau kanker kolon.